Rabu, 07 November 2012

PERBANYAKAN TANAMAN DENGAN CARA SAMBUNG

TEHNIK GRAFTING atau SAMBUNG
bw-1Adenium atau sering disebut Kamboja Jepang merupakan tanaman yang berkarakter hibrid, sehingga varitas tanaman ini beragam jenisnya ( bunga maupun daun). Keragaman varitas hasil persilangan generatif membuat tanaman ini selalu muncul varitas baru yang esentrik. Keragaman varitas ini, membuat adenium semakin menawan dan bernilai ekonomi relatif tinggi. Belum lagi keunikan bentuk bonggol batang di pangkal akar, daun dan bunga yang indah menawan membuat tanaman adenium selalu berkembang dan elegen.
Secara umum  Adenium obesum pemulian tananan ini dilakukan dengan cara :
1.       Perbanyakan secara Generatif ; Perbanyakan tanaman dilakukan dengan cara menyilangkan dua jenis varitas yang berbeda untuk menghasilkan suatu varitasi baru dengan kombinasi sifat dan karakter dari induknya (hibrid). Secara literatur umumnya perbanyakan Generatif pada adenium akan menghasilkan keragaman (variasi) dari bibit yang dihasilkan, tidak 100 % sama dengan induknya. Apabila tanaman hybrid seperti adenium ini disilangkan, maka kemungkinan 50 % sama dengan dua bibit induk dan 50 % merupakan kombinasi ancara dua bibit. Dapat disimpulkan, jika kita mempunyai tujuan untuk mendapatkan tanaman varitas beragam tentunya perbanyakan secara generatif yang dipilih tentunya dengan menyilangkan bibit terbaik sehingga akan menghasilkan varitas baik juga.
2.     Perbanyakan secara Vegetatif ; Perbanyakan tanaman dilakukan melalui cara-cara. Stek, Cangkok, Okulasi (mata tunas), Penyusuan (approach grafting) dan Sambung (grafting).
TEHNIK PERBANYAKAN ADENIUM DENGAN CARA ; SAMBUNG (GRAFTING).
Dalam tulisan ini khusus membahas perbanyakan vegetatif adenium melalui cara Sambung (grafting) dengan panduan gambar sehingga memudahkan pembaca yang ingin mempraktekannya. Tehnik Grafting atau Sambung pada tanaman Adenium ; merupakan suatu cara yang dilakukan untuk memperbanyak atau memberi variasi beragam jenis dan mendapat hasil yang sama seperti induk aslinya. Perbanyakan dengan cara sambung atau cara grafting pada dasarnya adalah menggabungkan batang atas hasil memangkasnya (prunning), dengan batang bawah (tumpang) agar kambium dapat menyatu sehingga membentuk / tumbuh top grafting yang diinginkan.
Salah satu tehnik grafting yang dikedepankan dalam tulisan ini adalah ; Tehnik Grafting “V “, Tehnik Grafting “semi Bor” dan Tehnik Grafting “Pang”, yang dibahas secara empiris tentang bagaimana pemuliaan tanaman ini seperti yang telah lakukan oleh Penulis yang juga pencinta Mawar Gurun (desert rose) ini khususnya jenis Adenium obesum.
Perbanyakan dengan cara sambung atau cara grafting pada dasarnya adalah menggabungkan batang atas hasil memangkasnya (prunning), dengan batang bawah tumpang. Keunggulan yang diperoleh dengan cara perbanyakan grafting ini adalah :
a. Tanaman hasil graftng / sambung sama seperti induknya atau bahkan lebih baik karena faktor dominan dari jenis batang bawah (tumpang) yang lebih unggul dari induk atas yang akan dijadikan prunning / top grafting.
b. Waktu yang dibutuhkan untuk perbanyakan relatif singkat, sekitar ± 21 hari      (3 minggu) dan tumbuh sempurna ± 2 bulan.
c. Satu jenis tanaman dengan ranting/cabang ideal sebagai tumpang dapat disambung (variasi) dengan beberapa jenis sesuai keinginan sehingga satu tanaman menjadi menarik beragam bunga.
d. Kreasi tanaman batang bawah (tumpang) yang baik dan unik menjadi semakin menawan dan elegan.

PEMBIBITAN KULTUR JARINGAN SMK N 1 NGABLAK

Pembibitan Kultur Jaringan                PDF Print E-mail
 
 
Sejak tahun 1998 Unit Usaha Pembibitan Kultur Jaringan Yayasan Pesantren Pertanian Darul Fallah (sekarang berbentuk Perseroan Terbatas dengan nama PT DaFa Teknoagro Mandiri) mulai mengembangkan produksi bibit melalui kultur jaringan secara komersial. Kultur Jaringan (Tissue Culture) adalah teknik isolasi tanaman, seperti batang, tunas, dan daun yang yang berasal dari tanaman sehat dan unggul serta dikerjakan secara aseptik di laboratorium. Untuk menghasilkan bibit yang berkualitas, sehat, seragam, tidak membawa penyakit, dan tumbuh dengan menghasilkan bibit dalam jumlah banyak dalam waktu cepat. Dengan slogan "Produktifitas Anda Berawal Dari Kualitas Bibit" PT. DaFa Teknoagro Mandiri hadir sebagai produsen bibit unggul terdepan, saat ini telah memproduksi berbagai bibit tanaman holtikultura, kehutanan dan perkebunan.  Bibit yang telah diproduksi antara lain kentang granola dan atlantic, pisang buah (Tanduk, Ambon, Emas, Mulubebe), pisang abaca, Chrysanthemum (20 jenis), Anggrek (Phalaenopsis, Dendrobium), Jati Kencana (fast growing) dan vanili.  Yang masih dalam penelitian antara lain gaharu, ramin, rami, ubi dan talas jepang serta mahkota dewa. Kentang : Granola, Columbus, Atlantic dll. Pasar : Jabar, Jateng, Sulsel, Sumbar, Sumut. Dalam lima tahun mendatang diproyeksikan produk kentang menjadi brenchmark produsen benih di Indonesia baik Plantlet, benih G0, G1 dan G2.  Dengan jaringan petani penangkar di seluruh Indonesia dan market share 5% kebutuhan benih kentang nasional mampu memproduksi 5.000 ton benih G4 per tahun.Dengan aset perusahaan yang dimiliki antara lain bangunan laboratorium (798 m2), green house (60 m2), nursery net house (2.000 m2) dan lahan benih (2 Ha) serta dengan Kapasitas produksi bibit 500.000 bibit per bulan diharapkan menjadi sarana bagi santri untuk dapat mempelajari dan mempraktekkan pengetahuan yang dimilikinya.